Power of The Dream

Power of  the Dream

Beberapa bulan yang lalu saya melihat sebuah Blog dari luar negeri yang bercerita tentang bagaimana dia membuat teh Kombucha dari teh tidak ada di Indonesia, seperti White Tea, Pu-Erh, dll. Saya penasaran sekali, memang bagaimana rasanya? Saya mencari-cari informasi dan join ke beberapa milis dan group di Facebook yang membahas khusus tentang Teh. Teryata teh-teh semacam itu memang banyak yang berasal dari Indonesia, tapi karena untuk export, harganya mahal sekali.. untuk 100 gram saja dihargai Rp 125.000. Wah, sepertinya saya harus bermimpi dulu untuk mencicipi teh mahal seperti itu.

Semenjak itu saya berkomitmen untuk mendalami ilmu Teh, karena Teh Kombucha bahan dasarnya adalah Teh. Jadi setiap hari saya googling dan pelajari tentang Teh. Ternyata Teh itu dalam sekali ilmunya. Saya berpikir kalau ilmu Teh dan ilmu Kombucha disatukan, pasti hasilnya luar biasa!

Mimpi dan kerja keras membuahkan hasil. Sekitar minggu yang lalu saya mendapat order Kombucha dari Bpk Robby A. Badruddin.  Ternyata beliau adalah Corporate Controller dari PT. Chakra Tea yg membawahi 6 perusahaan teh di wilayah Ciwidey dan sekitarnya; Salah satunya adalah Perusahaan Teh Dewata yang dilanda tanah longsor belum lama ini. Orangnya sangat ramah dan tidak pelit ilmu.

Setelah beberapa kali kontak via email,  saya bertanya tentang produk-produk Teh yang dihasilkan. Ternyata Chakra Tea mengexport White Tea dan beberapa jenis lainnya yang saya lihat di blog luar negeri beberapa bulan kemarin! Saya memberanikan diri untuk mengajukan proposal untuk minta sample kualitas Export untuk dijadikan Kombucha dan hasilnya akan dibagi ke beliau. Ternyata responnya sangat baik.. Beliau menyetujui dan segera mengirimkan 4 macam teh kualitas export: White Tea (Speciality Tea), Sencha (Japanese Tea), Pan Fired Green Tea dan Orthodox Black Tea. Terima kasih banyak Pak Robby 😀

Tea Sample from Chakra Tea

Setelah menerima informasi cara menyeduh teh yang benar, proses pembuatan White Tea dan Pan Fired Green Tea langsung dilaksanakan dalam ukuran 4 dan 3 liter. Sencha dan Black Tea akan dibuat tahap ke-2 karena keterbatasan tempat. Ternyata, Teh kualitas export itu sangat nikmat rasanya! Jauh sekali jika dibandingkan dengan teh-teh celup yang ada di pasaran lokal. Saya baru mengerti apa yang dimaksud dengan istilah “Grassy” atau “Fruity” dari para pakar Teh Indonesia.

White Tea, walaupun artinya “Putih”, tapi ternyata warna Tehnya tetap saja coklat, bahkan lebih pekat dibandingkan dengan Green Tea. <– Ternyata.. saya salah! hehe.. seharusnya warnanya sangat light, hijau bening muda. Mungkin saya menyeduhnya terlalu lama, atau warnanya sudah tercampur dengan warna coklat dari teh starternya…

Green Tea Fermentation

Tidak sabar menunggu waktu 7-10 hari untuk mencicipi bagaimana hasil Teh Kombucha kualitas Export.

Pesan Moral dari pengalaman ini adalah: Bermimpi itu penting.. Tetaplah bermimpi! Jangan menunggu kesempatan, tapi ciptakan kesempatan agar mimpi itu bisa kita raih!

3 responses to “Power of The Dream”

  1. Robby Avatar
  2. Indo Kombucha Avatar